| Kota Padang Sidempuan |
|---|
 Logo |
|
Slogan: Salumpat Saindege (Selangkah Seirama, Seia Sekata) |
| Letak Kota Padang Sidempuan di Sumatera Utara |
| Letak kota Padang Sidempuan di Indonesia |
| Negara | Indonesia |
|---|
| Provinsi | Sumatera Utara |
|---|
| Luas |
| • Total | 114.65 km2 (44.27 mil²) |
|---|
| Populasi (2010) |
| • Total | 198.234 |
|---|
| • Kepadatan | Bad rounding here1,700/km2 (Bad rounding here4,500/sq mi) |
| Zona waktu | WIB (UTC+7) |
|---|
| Kode wilayah | +62 634 |
|---|
| Situs web | www.kotapadangsidempuan.go.id/ |
|---|
Kota Padang Sidempuan adalah sebuah kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Kota Padang Sidempuan terkenal dengan sebutan kota salak karena banyaknya kebun salak di sana, terutama pada kawasan di kaki Gunung Lubukraya.
Sejarah
Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu" (padang=hamparan luas, na=di, dan dimpu=tinggi) yang berarti "hamparan rumput yang luas yang hadir di temapat yang ketinggian." pada masa waktu masa seratus tahun dahulu kawasan ini adalah tempat persinggahan para pedagang dari berbagai kawasan, pedangan ikan dan garam dari Sibolga -Padang Sidempuan-Panyabungan, Padang Bolak (paluta)- Padang Sidempuan-Sibolga.
Seiring perkembangan masa waktu masa seratus tahun, tempat persinggahan ini semakin ramai dan lalu dibangun sebagai kota. Kota ini diperbaiki pertama kali sebagai benteng pada 1821 oleh pasukan Paderi yang dikepalai oleh Tuanku Imam Lelo. Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar. Sisa-sisa benteng peninggalan Perang Paderi kala ini sedang ditemukan, walau sudah tidak terawat dengan patut. Dan pengaruh pasukan Paderi ini berdampak pada agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat kota ini menganut agama Islam.
Pada masa waktu masa seratus tahun penjajahan Belanda, kota Padang Sidempuan dibangun sebagai pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di kawasan Tapanuli. Peninggalan kontruksi Belanda disana sedang mampu dijumpai berupa kantor pos polisi pusat kota padangsidimpuan. Sehingga tidak heran, jikalau mau melihat sejarah kota Padang Sidempuan, tersimpan foto-foto masa waktu masa seratus tahun dahulu kota Padang Sidempuan di sebuah museum di kota Leiden, Belanda.
Pemerintahan
Sebelumnya Padang Sidempuan adalah Kota Administratif berlandaskan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1982. Lalu sejak tanggal 21 Juni 2001, berlandaskan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2001, Kota Padang Sidempuan dikuatkan sebagai Kawasan Otonom dan adalah hasil penggabungan dari Disktrik Padang Sidempuan Utara, Disktrik Padang Sidempuan Selatan, Disktrik Padang Sidempuan Batunadua, Disktrik Padang Sidempuan Hutaimbaru, dan Disktrik Padang Sidempuan Tenggara yang sebelumnya turut wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Letak Geografis
Secara geografis, kota Padang Sidempuan secara semuanya dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang dahulunya adalah kabupaten induknya. Kota ini adalah persimpangan jalur darat untuk mengarah kota Medan, Sibolga, dan Padang (Sumatera barat) di jalur lintas barat Sumatera.
Topografi wilayahnya yang berupa lembah yang dikelilingi oleh bukit barisan, sehingga jikalau diteliti dari jauh, wilayah kota Padang Sidempuan tak ubahnya seperti cekungan yang meyerupai danau. Puncak tertinggi dari bukit dan gunung yang mengelilingi kota ini adalah Gunung Lubuk Raya dan Bukit (Tor) Sanggarudang yang terletak berdampingan disebelah utara kota. Salah satu puncak Bukit yang terkenal di kota padang Sidempuan yaitu Bukit (Tor) Simarsayang. Juga terdapat banyak sungai yang menempuh kota ini, diantaranya sungai Batang Ayumi dan Aek Sibontar.
Sekolah dan Perguruan Ketinggian
Kala ini aset edukasi berupa sekolah di kota Padangsidimpuan tercatat TK sebanyak 13 unit negeri dan swasta. Tingkat SD, MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) dan swasta sebanyak 91 unit. setingkat SMP, MTs negeri dan swasta 34 unit dan SMA, MA, dan SMK negeri dan swasta sebanyak 37 unit. Sedangkan Perguruan Ketinggian negeri dan swasta sebanyak 10 unit. Satu-satunya perguruan ketinggian negeri di kota Padangsidmpuan adalah STAIN Padangsidimpuan dan satu perguruan tingi swasta Universitas Graha Nusantara sedang tahap babak dibangun sebagai negeri.
Perekonomian
Penghasilan warga Padang Sidempuan beberapa besar bercocok tanam. meliputi persawahan dan perkebunan. produksi perkebunan yang utama adalah salak, karet, kopi, kelapa, kakao, cengkeh, kemiri dan kulit manis.
Sarana dan Prasarana
Tepat di pusat kota, terdapat alun-alun yang dikata dengan Alaman Bolak (Halaman Luas), Plaza Anugrah dan Masjid Raya. Kota ini juga mempunyai klub sepakbola yang bernama PSKPS (persatuan Sepakbola Kota padang Sidempuan) yang bermarkas di stadion Naposo. Untuk pengelolaan cairan bersih di Kota Padang Sidempuan dikelola oleh PDAM Kota Padang Sidempuan dengan memakai sistem BNA, dengan sumber cairan bersih dari sumber cairan permukaan.[1]
Rujukan
- ^ ciptakarya.pu.go.id Profil Kota Padang Sidempuan
Pranala luar
Panduan wisata Kota Padang Sidempuan di Wikivoyage
- (Indonesia) Situs web resmi Sumatera Utara
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, info-prov-west-sumatera.program-reguler.co.id, dll-nya.